ORGANISASI SEHAT, PRODUKTIFITAS KUAT



Berbicara masalah organisasi maka tidak bisa lepas dari konteks manusia sebagai mahluk sosial, bahwa pada dasarnya manusia butuh untuk berkelompok, spt yg dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia itu zoon politicon, manusia butuh untuk berkelompok menyatukan tujuan, visi, misi dan menyamakan persepsi kelompok. Namun bagaimana jika tujuan berkelompok tsb sangat jauh and melenceng dari hakekat berkelompok itu sendiri..kalau istilah trendynya.."Kroni, Genk" akan terjadi suatu aksidensi jika tujuan pembentukan kelompok tsb, hanya untuk euforia, membangun kekuatan, membesarkan gengsi and egositas diri and kelompok, ingin eksklusifitas serta lebih parahnya lagi bila arah tujuan and oriented kelompok tsb untuk menjatuhkan sesama, menindas sesama and menghancurkan sesama..baik itu sesama teman, kolega, rekan and partner kerja.

Apakah dengan adanya keberadaan Kroni and The Genk tsb organisasi bisa maju, bisa sukses, bisa meningkat produktifitasnya?dan jawabannya pun Absolutely NO!!! Organisasi yg sehat mampu menyingkirkan paham Kroni..paham Genk, paham chauvinisme profesi yg justru akan memperlemah organisasi itu sendiri, saling sindir, saling bully, saling menjatuhkan dan saling iri dengki mrp pemandangan yg sering kita temukan dalam organisasi yg "SAKIT" organisasi yg membiarkan paham Kroni and Genk semakin tumbuh subur and bersemi, biasanya memiliki Leader yg lemah, tdk tangguh dan tidak cukup.pintar untuk mengelola and memanage organisasinya, malah ironisnya jika organisasi tsb menggantungkan roda managementnya yg hanya berdasar pada kepercayaan "Satu Kroni" saja..ancurlah dunia..

Budaya tindas menindas, saling fitnah, sikut menyikut dan bunuh membunuh karakter akan lekat sekali and mrp suatu kewajaran and pemandangan umum..yg kerja ikhlas semakin ditindas..yg suka bermanis muka and menjual nama semakin bahagia sejahtera..tak peduli nama teman, rekan atau sahabat yg difitnah, dijatuhkan hanya demi kemakmuran and eksistensi, popularitas pribadi, nah..jika sudah begitu Pemimpin Organisasi/Top Leader perlu mengambil sikap, perlu membenahi organisasi yg sakit tsb, jangan malah sebaliknya..justru menyuburkan paham chauvinisme profesi, kelompok and memberikan kepercayaan lebih bahkan lebih ekstremnya mendiskriminasi dan hanya mempercayai ucapan para Kroni. Leader hrs open minded, abundance mentality, adil, egaliter, dan mempunyai wawasan serta vision unt maju bersama bukan menindas sesama..

Organisasi yg sehat sangat membutuhkan kepedulian dan keahlian serta kemampuan Leadership untuk dapat mengembalikan eksistensi organisasi, kebersamaan, kesatuan, kesolidtan dan asas adil merata..untuk itu perlu kiranya Leader tdk berat sebelah, diskriminasi, dan mampu untuk mengesampingkan egositas diri dan profesi krn sekali lagi Leader adalah sebagai Motor Kemajuan, sebagai nahkoda yg sangat menentukan maju tidaknya, sehat sakitnya suatu organisasi..Leader adalah penentu kemajuan sebuah organisasi..maka reject semua hal yg berbau chauvinisme profesi, you stand for all..leader berdiri untuk semua, bukan untuk sebagian golongan saja..bukan untuk sebagian profesi saja..Leader yg baik dan bijaksana sangat paham akan kebutuhan organisasinya, sangat paham akan kekurangan dan kelebihan organisasinya dan sangat paham akan problem solving dari semua kendala organisasinya..tak terkecuali dgn budaya Kroni.."BELUM DISEBUT SEBAGAI LEADER YG BAIK APABILA MASIH MEMBIARKAN DAN BAHKAN MELESTARIKAN BUDAYA KRONI AND THE GENK"

Leader yg berwawasan maju, akan sangat mementingkan Common Good Kebaikan Bersama untuk kelangsungan sebuah organisasi, dan Leader yg baik, bijaksana and piawai akan melahirkan Organisasi Sehat yg finallynya akan melahirkan Produktifitas Kuat, untuk itu perlu kiranya Leader tidak alergi kritik, saran, masukan, ide,transparan dalam memanage organisasi krn transparansi akan melipat gandakan produktifitas,mampu membuka seluas luasnya kran aspirasi organisasi, tidak diskriminatif dan dapat bijaksana adil dalam menerima informasi maupun menentukan keputusan dan kebijakan...terakhir yg fundamental adalah LEADER TIDAK KORUPSI hehehe semoga Indonesia semakin kuat..didukung oleh organisasi yg sehat maka akan melahirkan produktifitas yg kuat pula...selamat malam salam super untuk semua..
Patria Narendra, 9 Desember 2017

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KECERDASAN DAN MINDSET PEMIMPIN MEMPENGARUHI KEMAJUAN NEGARA DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Gambar
Penulis : Patriawati Narendra, S.KM, M.K.M Ramalan Prabu Jayabaya Raja Kediri (1135-1157) tentang Zaman Kolobendu atau Era  Kekacauan (Goro-goro) menyebutkan bahwa ketika banyak pejabat makin jahat, penduduk makin  terpencil. Orang yang curang semakin garang, orang jujur semakin ajur (hancur), orang mulia  makin tersia-sia, orang jahat mendapat derajat, yang jahat kelebihan berkat, ketika banyak pejabat makin jahat, namun jika semua itu sirna maka akan memasuki zaman mulia, di mana Jawa akan makmur. Hal itu ditandai dengan kemunculan Ratu Ginaib, artinya pemimpin yang menjadi utusan ALLAH yang mengutamakan Ketuhanan, Perikemanusiaan dan Perikeadilan. Politik itu memuliakan bukan cakar-cakaran bukan memanfaatkan bukan pula mengeksploitasikan, politik itu menyejahterakan membahagiakan rakyat lalu jika sudah tertanam sifat egois bagaimana empatisme terhadap rakyat mau bersemi, sejatinya politik itu sikap rela berkorban untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara bukan ajan...
Baca selengkapnya

REPUBLICA DEMOCRATICA de TIMOR LESTE

Gambar
Penulis : Patriawati Narendra, S.K.M., M.K.M Kesombongan adalah kekerdilan pengetahuan dan wawasan sehingga menyebabkan mindset, pandangan menjadi minim dan terjadi blokade pemikiran serta subyektifitas sudut pandang. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai sejarah dan jasa Pahlawan serta mampu mengambil hikmah dari setiap perjuangan rakyat. Disini penulis tidak akan membahas sejarah Timor Leste, Anda bisa googling sendiri bagaimana sejarah Timor Leste berjuang melawan Portugal, dikuasai Jepang, setelah merdeka dari Portugal terjadi perang saudara, yang akhirnya Menteri Luar Negeri Adam Malik berbicara di forum PBB mengenai konflik perang saudara yang menewaskan puluhan ribu orang, hingga akhirnya AS dan Australia menyetujui Timor Leste berintegrasi ke Indonesia agar kekuatan komunis tidak menjadi besar dan kuat di Asia Tenggara. Tulisan ini, penulis fokuskan pada beberapa kemajuan Timor Leste secara mindset, konsep dan pandangan para pejabat-pejabatnya, sekali lagi tulis...
Baca selengkapnya

KETELADANAN HOEGENG DAN ASA RAKYAT KECIL AKAN KEADILAN HUKUM

Gambar
Penulis : Patriawati Narendra, S.KM, M.K.M  Hoegeng adalah tokoh Kepolisian Indonesia, bisa disebut Polisi terbaik yang belum ada samanya sampai hari ini. Hoegeng pernah menjabat Kepala Kepolisian Republik Indonesia ke-5, tahun 1968 – 1971. Sosoknya sangat sederhana, demikian pula kehidupan istri, anaknya. Padahal dengan posisinya sebagai Kapolri bisa saja hidup mewah, menyalahgunakan kekuasaannya untuk memperkaya keluarga atau kerabatnya. Seperti yang ia katakan “selesaikan tugas dengan kejujuran, karena kita masih bisa makan dengan garam”. Ungkapan yang sangat mendalam dan penuh kebijaksanaan dari seorang Jenderal. Keteladanan Hoegeng, bahkan diluar nalar sebagian orang apalagi penyelenggara negara saat ini dimana Hoegeng lebih memilih menutup toko kembang milik keluarganya karena khawatir semua orang yang berkepentingan dengannya pasti akan membeli kembang di toko itu. Hoegeng memutuskan menutup usaha yang sudah digeluti sejak lama, padahal kondisi ekonomi keluarganya sedang dal...
Baca selengkapnya