MARI BELAJAR DARI GENERAL ELECTRIC
Penulis : Patriawati Narendra, S.KM, M.K.M
Belajar dari kesuksesan General Electric (GE), pastilah akan muncul nama
Crotonville New York, Jack Welch and Leadership. Crotonville merupakan Institusi global
yang dimiliki oleh GE yang dibangun sejak 1956 guna menciptakan pemimpin-pemimpin masa
depan, Jack Welch merevitalisasi Crotonville menjadi universitas corporate terbesar di dunia
sekaligus menjadikan transformasi bagi kemajuan GE.
Rumus baku GE Crotonville adalah menginspirasi, menghubungkan dan mengembangkan
pemimpin hari ini dan masa depan.
Kepemimpinan bukanlah dilahirkan tetapi tercipta melalui penempaan yang tak kunjung henti,
belajar dari kesuksesan GE, maka beberapa hal kunci perlu dipahami. Pertama yaitu bahwa
Pemimpin hari ini, harus menginspirasi Pemimpin masa depan, memberikan keteladanan,
membagi ilmu teori dan pengalaman bukannya menjadikan bawahan sebagai
saingan, sebagai ancaman. Sebisa mungkin bawahan harus bodoh, cukup bos saja yang
cerdas, tentu pikiran semacam ini tidak akan membuat bangsa ini maju dan bersaing dengan
bangsa-bangsa lain. GE tidaklah demikian, GE sangat welcome dengan sosok-sosok
Pemimpin baru, sosok bibit potensial yang sanggup meregenerasi kepemimpinan
GE selanjutnya, agar tetap survive, longlife and prosperity.
Kedua yaitu menghubungkan--connectivy, ingat sukses tidak cukup dengan cerdas saja,
cerdas bila tidak didukung dengan kemampuan komunikasi personal yang bagus, human
relationship yang tidak oke, maka percuma saja kepintarannya. Connectivy bagi GE sangatlah
penting karena dengan ini dapat memelihara pelanggan, menciptakan trust antara owner dan
customer GE diseluruh dunia. Karena begitu pentingnya komunikasi para executive GE
menemukan formula how to explain the bos just with speak at the excalators. Jadi waktu
sangat berharga, oleh karenanya menjelaskan ke pimpinan harus clear dengan waktu yang
singkat...praktik semacam ini harus dilatih artinya membutuhkan jam terbang, tidak bisa
hanya dengan teori..!
Ketiga yaitu mengembangkan pemimpin hari ini dan masa depan, bagaimana menciptakan
SDM potensial, mempersiapkan SDM untuk meregenerasi kepemimpinan selanjutnya, bukan
menghambat, menghalangi atau menekan bibit yang akan tumbuh. GE tidak mengenal
karakter pemimpin yang bermindset kerdil. Dengan mengembangkan SDM, GE tetap berjaya,
tetap sukses. Jadi ilmu itu harus di bagi, semakin memberi semakin berlimpah, tetapi jika
semakin menghalangi apalagi sampai mematikan pasti akan semakin temaram, semakin
surut. Bukankah doa yang baik dari orang lain adalah salah satu pintu keberhasilan. Perbaiki-
permudah urusan dengan sesama, maka Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa juga akan
memudahkan urusanmu…karena menjadi baik itu harus!
GE tidak hanya mengembangkan pola Kepemimpinan saja, tetapi GE mengembangkan
pendekatan baru dalam mekanisme teamwork. LIG Leadership, Innovation and Growth,
bagaimana melihat bahwa suatu tim sangat penting, kepemimpinan dalam tim adalah
kunci keberhasilan berjalannya teamwork, innovation, welcome terhadap semua saran,
kritik dan ide-ide brilian, dan tumbuh bersama dalam tim yang kompak, cooperative dan
saling menumbuhkan bukan mematikan karena tim tidak bisa didasarkan pada
keegoisan yang didasarkan pada relasi power, bukan pula kekuasaan yang mutlak, tim
adalah egalitery, duduk sama rendah berdiri sama tinggi, you and me sama...no
feodalisme!
Betapa pentingnya sebuah tim untuk meraih kesuksesan, betapa pentingnya
menumbuhkan tim menjadi tim yang solid, kompak, bersinergi dan efektif. Semoga GE
menginspirasi para pemimpin di Indonesia dalam berbagai level kepemimpinan. Sistem
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan GE di Crotonville New York di desain dengan
menghargai setiap ide dan gagasan dari siapapun tanmpa memandang ras, agama,
dan strata sosial ekonomi. Kritik merupakan multivitamin untuk menjaga stamina dan
innovasi itu harus! Terimakasih GE… meskipun saya cuma bisa membaca dan
membayangkan bisa belajar di Crotonville, namun inspirasi ini sangat luar biasa untuk
saya.
Komentar
Posting Komentar