KATA BIJAK SOEKARNO DI AKHIR KEPEMIMPINAN
Soekarno pernah berkata :
1. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tidak seorangpun yang menghitung-hitung berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankanya. (Pidato HUT Proklamasi 1956)
3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. (Pidato HUT Proklamasi 1963)
4. Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali.
5. Janganlah melihat masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang (Pidato HUT Proklamasi 1966)
6. Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi gitamu : "Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim". Tuhan tidak merubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya. (Pidato HUT Proklamasi 1964).
7. Bangunlah suatu dunia dimana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.
8. Apakah kelemahan kita : "Kelemahan kita ialah kita kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong" (Pidato HUT Proklamasi 1966)
9. Aku lebih suka lukisan samudera yang bergelombangnya memukul, menggebu-gebu, daripada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, "Kadyo siniram wayu sewindu lawase"(Pidato HUT Proklamasi 1964)
10.Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.
11. Apabila didalam diri seorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
12. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawanya.
13. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segitiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.(Pidato HUT Proklamasi 1950)
14. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka. (Pidato HUT Proklamasi 1963)
Komentar
Posting Komentar