BERPIKIRLAH BESAR DAN GLOBAL, THINK BIG AND GLOBALLY




Ditulis oleh : Patriawati Narendra, S.KM, M.K.M


Ketika negara lain sudah berlari kita masih berjalan, ketika negara lain sudah improve kita masih stagnant no perubahan, ketika negara lain sudah giving innovation kita masih terpaku pada suatu proses without move forward..I mean that we are weak, jika kita tidak mau keluar dari kungkungan mindset, pemikiran dan pandangan, now I want to say about differently thing about discuss partisipation, well satu hal yg berbeda feel atmosphere antara di daerah dan Ibukota Negara adalah antusiasme dalam diskusi, jangankan discussion yg harus berpikir, kalau kita menghadiri rapat didaerah akan dijumpai kursi depan adalah yang paling kosong sendiri, banyak yang tidak bersedia jika disuruh maju, banyak yg malu ogah dll.

Begitu juga dengan discussion ketika diskusi kita not interactive not attractive, malu disuruh ngomong dan bahkan tidak ada yg tanya sama sekali, ada strong passion and ekstrem discussion disini, diibukota negara, event yg tidak hanya discus with Indonesian language tetapi diskusi sudah dengan sharing opinion with english, giving solution and all idea in english, nara sumber didepan pun sudah menggunakan bahasa inggris, nah tentu berbeda sekali dengan didaerah ada suatu reject bagi generasi yg mau maju, mau move forward, bicara english dibilang suatu gaya gayaan, sombong, angkuh, giving solution dikira menggurui, lancang, sharing opinion experience dibilang pembangkang tidak mau ngikuti atasan, ketika junior berinovasi dan peduli empati langsung dimatikan langkahnya karena takut kesaing dan kuatir nanti hilang jabatan..im speachless

Kenapa kita tidak mau melihat kalau orang lain itu sukses, kenapa harus terkungkung iri dengki yang useless, kenapa tidak berpikir oh well kamu success dan aku akan adop all of your process, Kaum Iri dengki apakah tidak tertarik dengan mindset ATM Amati Tiru Modifikasi..oke deh kalau itu hak..but what a pity yourself ketika kamu masih terkungkung sakit hati, ada anak anak muda disini yg sangat antusias bahkan keroyokan kalau disuruh ngomong di forum, saling berlomba-lomba ingin jadi discussion leader, sampai tangan kita cape tunjuk terus tapi tetep juga tidak mendapat giliran ngomong, ketika diskusi dibelahan bumi lain suruh ngomong tanya aja susah minta ampun, disini seperti api diberi bensin, langsung boom..gile antuasiasnya.

Kita discuss tidak hanya memakai bahasa Indonesia, but english, saya disini bukannya ingin sombong namun saya disini ingin membuka kerangka pikir yg masih kuno, conservative, and jauh dari perubahan, ayo saling menguatkan, saling support, saling memberdayakan, saling asah asih asuh, saling mengkader..bukan hanya sekedar saingan yg tidak sehat lalu membunuh karakter, tebar fitnah, bullyan dan rejection all thing dengan power..ayolah Indonesia jika seperti ini terus kapan majunya..kapan bisa sejajar dgn negara maju yg lain..I hope next scarcity mentality atau mentalitas berkekurangan bisa sirna seiring dengan hadirnya strong leader yg visioner aamiin
GLOBALLY CONNECTED AND SUSTAINABILITY
Patria Narendra, Jakarta 15 Agustus 2018
Delegasi Aktif Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018
Wakil Ketua Senat Mahasiswa Mepid UNDIP
Divisi Kementrian Luar Negeri Himpunan Mahasiswa Pasca Sarjana UNDIP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KECERDASAN DAN MINDSET PEMIMPIN MEMPENGARUHI KEMAJUAN NEGARA DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Gambar
Penulis : Patriawati Narendra, S.KM, M.K.M Ramalan Prabu Jayabaya Raja Kediri (1135-1157) tentang Zaman Kolobendu atau Era  Kekacauan (Goro-goro) menyebutkan bahwa ketika banyak pejabat makin jahat, penduduk makin  terpencil. Orang yang curang semakin garang, orang jujur semakin ajur (hancur), orang mulia  makin tersia-sia, orang jahat mendapat derajat, yang jahat kelebihan berkat, ketika banyak pejabat makin jahat, namun jika semua itu sirna maka akan memasuki zaman mulia, di mana Jawa akan makmur. Hal itu ditandai dengan kemunculan Ratu Ginaib, artinya pemimpin yang menjadi utusan ALLAH yang mengutamakan Ketuhanan, Perikemanusiaan dan Perikeadilan. Politik itu memuliakan bukan cakar-cakaran bukan memanfaatkan bukan pula mengeksploitasikan, politik itu menyejahterakan membahagiakan rakyat lalu jika sudah tertanam sifat egois bagaimana empatisme terhadap rakyat mau bersemi, sejatinya politik itu sikap rela berkorban untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara bukan ajan...
Baca selengkapnya

REPUBLICA DEMOCRATICA de TIMOR LESTE

Gambar
Penulis : Patriawati Narendra, S.K.M., M.K.M Kesombongan adalah kekerdilan pengetahuan dan wawasan sehingga menyebabkan mindset, pandangan menjadi minim dan terjadi blokade pemikiran serta subyektifitas sudut pandang. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai sejarah dan jasa Pahlawan serta mampu mengambil hikmah dari setiap perjuangan rakyat. Disini penulis tidak akan membahas sejarah Timor Leste, Anda bisa googling sendiri bagaimana sejarah Timor Leste berjuang melawan Portugal, dikuasai Jepang, setelah merdeka dari Portugal terjadi perang saudara, yang akhirnya Menteri Luar Negeri Adam Malik berbicara di forum PBB mengenai konflik perang saudara yang menewaskan puluhan ribu orang, hingga akhirnya AS dan Australia menyetujui Timor Leste berintegrasi ke Indonesia agar kekuatan komunis tidak menjadi besar dan kuat di Asia Tenggara. Tulisan ini, penulis fokuskan pada beberapa kemajuan Timor Leste secara mindset, konsep dan pandangan para pejabat-pejabatnya, sekali lagi tulis...
Baca selengkapnya

KETELADANAN HOEGENG DAN ASA RAKYAT KECIL AKAN KEADILAN HUKUM

Gambar
Penulis : Patriawati Narendra, S.KM, M.K.M  Hoegeng adalah tokoh Kepolisian Indonesia, bisa disebut Polisi terbaik yang belum ada samanya sampai hari ini. Hoegeng pernah menjabat Kepala Kepolisian Republik Indonesia ke-5, tahun 1968 – 1971. Sosoknya sangat sederhana, demikian pula kehidupan istri, anaknya. Padahal dengan posisinya sebagai Kapolri bisa saja hidup mewah, menyalahgunakan kekuasaannya untuk memperkaya keluarga atau kerabatnya. Seperti yang ia katakan “selesaikan tugas dengan kejujuran, karena kita masih bisa makan dengan garam”. Ungkapan yang sangat mendalam dan penuh kebijaksanaan dari seorang Jenderal. Keteladanan Hoegeng, bahkan diluar nalar sebagian orang apalagi penyelenggara negara saat ini dimana Hoegeng lebih memilih menutup toko kembang milik keluarganya karena khawatir semua orang yang berkepentingan dengannya pasti akan membeli kembang di toko itu. Hoegeng memutuskan menutup usaha yang sudah digeluti sejak lama, padahal kondisi ekonomi keluarganya sedang dal...
Baca selengkapnya